Jenis Truk: 10 Klasifikasi Utama yang Wajib Diketahui Pengusaha Logistik Lengkap dengan Fungsinya

Dalam industri logistik, transportasi darat masih memegang peranan dominan. Menurut data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), lebih dari 70% distribusi barang di Indonesia dilakukan menggunakan truk. Artinya, memahami Jenis Truk bukan hanya soal mengetahui bentuk kendaraan, melainkan juga strategi bisnis yang berdampak langsung pada biaya operasional dan tingkat kepuasan pelanggan.

Setiap klasifikasi Jenis Truk memiliki spesifikasi unik: jumlah sumbu, kapasitas angkut, bentuk karoseri, hingga fungsi tertentu sesuai karakter muatan. Kesalahan memilih truk bisa menyebabkan under capacity (muatan berlebih yang melanggar aturan Over Dimension Over Loading/ODOL) atau over capacity (armada terlalu besar untuk muatan yang kecil, sehingga biaya operasional membengkak).

Sebagai perbandingan, faktor-faktor penting sebelum membeli kendaraan angkut pertama telah dibahas dalam artikel mengenai mobil pengangkut barang besar, yang menekankan pentingnya analisis kebutuhan sebelum investasi armada.

Di bawah ini adalah 10 klasifikasi utama truk yang harus diketahui oleh setiap pengusaha logistik, lengkap dengan kapasitas dan fungsi utamanya.


1. Truk Pickup

  • Jenis Truk: Truk ringan dengan bak terbuka, sering digunakan di kota besar.
  • Kapasitas Muatan: 0,5 – 1,5 ton.
  • Fungsi: Efisien untuk pengiriman barang ringan dan cepat, misalnya produk retail, e-commerce, atau makanan segar.

Nilai Efisiensi: Biaya BBM rendah, bisa masuk ke jalan sempit, dan perawatan sederhana. Namun, kurang cocok untuk volume besar.


2. Truk Box

  • Jenis Truk: Dilengkapi karoseri tertutup berbentuk kotak.
  • Kapasitas Muatan: 1 – 5 ton.
  • Fungsi: Melindungi barang dari hujan, panas, atau debu. Banyak digunakan oleh industri farmasi, elektronik, dan F&B.

Nilai Efisiensi: Menjamin keamanan muatan bernilai tinggi, meminimalkan risiko kerusakan akibat cuaca.


3. Truk Engkel (CDE)

  • Jenis Truk: Truk ringan dengan empat roda, satu sumbu belakang.
  • Kapasitas Muatan: 2 – 5 ton.
  • Fungsi: Cocok untuk distribusi perkotaan dengan volume menengah, seperti logistik FMCG.

Nilai Efisiensi: Lebih hemat dibanding CDD, ideal untuk jalur padat.


4. Truk Double (CDD)

  • Jenis Truk: Truk enam roda dengan kapasitas menengah.
  • Kapasitas Muatan: 4 – 7 ton.
  • Fungsi: Biasa dipakai untuk bahan bangunan, barang industri, hingga distribusi antar kota.

Nilai Efisiensi: Fleksibilitas tinggi, bisa menempuh rute panjang dengan kapasitas lebih besar dari CDE.

Seperti dibahas juga dalam artikel perbedaan kapasitas antara truk engkel dan CDD, pemahaman ini membantu menghindari salah hitung tonase yang berdampak pada kerugian operasional.


5. Truk Fuso (Medium Duty Truck)

  • Jenis Truk: Truk menengah dengan dua gardan, lebih besar dari CDD.
  • Kapasitas Muatan: 7 – 12 ton.
  • Fungsi: Dipakai untuk logistik antarprovinsi, terutama barang industri dalam jumlah besar.

Nilai Efisiensi: Cocok untuk jalur panjang, konsumsi BBM lebih seimbang dibanding trailer, tetapi kapasitas tetap tinggi.


6. Truk Trailer (Tractor Head + Container)

  • Jenis Truk: Terdiri dari kepala traktor (tractor head) dan trailer yang dapat dilepas.
  • Kapasitas Muatan: 20 – 60 ton.
  • Fungsi: Digunakan di pelabuhan dan jalur ekspor-impor.

Nilai Efisiensi: Efektif untuk muatan kontainer standar 20 feet atau 40 feet. Namun, butuh sopir berpengalaman dan izin khusus ODOL.


7. Truk Tangki

  • Jenis Truk: Truk dengan tangki berbentuk silinder.
  • Kapasitas Muatan: 5.000 – 30.000 liter.
  • Fungsi: Transportasi cairan seperti BBM, air, susu, hingga kimia berbahaya.

Nilai Efisiensi: Menjamin distribusi bahan cair massal dalam sekali jalan, mengurangi kebutuhan armada ganda.


8. Truk Flatbed

  • Jenis Truk: Bak datar tanpa sisi samping atau atap.
  • Kapasitas Muatan: 5 – 20 ton.
  • Fungsi: Mengangkut material besar seperti kayu gelondongan, baja, atau mesin.

Nilai Efisiensi: Proses bongkar muat cepat dengan forklift atau crane. Namun, tidak melindungi muatan dari cuaca.


9. Truk Wing Box

  • Jenis Truk: Truk dengan sisi samping bisa terbuka ke atas menyerupai sayap.
  • Kapasitas Muatan: 10 – 15 ton.
  • Fungsi: Logistik distribusi skala besar, terutama barang pabrik atau supermarket.

Nilai Efisiensi: Bongkar muat bisa tiga kali lebih cepat dibanding truk box biasa, sehingga menghemat biaya tenaga kerja.


10. Truk Trailer Low Bed

  • Jenis Truk: Trailer dengan lantai rendah.
  • Kapasitas Muatan: 20 – 80 ton.
  • Fungsi: Mengangkut alat berat seperti excavator, crane, atau mesin industri.

Nilai Efisiensi: Menjaga stabilitas muatan tinggi/berat, mencegah risiko terbalik di jalan.


Kesimpulan

Menguasai klasifikasi Jenis Truk adalah langkah awal untuk memilih armada paling efisien. Setiap kategori punya peran penting, dari pickup kecil hingga trailer low bed raksasa. Faktor seperti kapasitas muatan, karakteristik rute, dan jenis barang harus menjadi pertimbangan utama sebelum membeli atau menyewa armada.

Pengusaha bisa mempelajari panduan menghitung ROI armada dalam artikel terkait harga truk angkut barang, agar keputusan investasi lebih tepat sasaran. Dengan pemahaman komprehensif ini, pengusaha logistik dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan menjaga kepercayaan pelanggan.

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Mulia Berkahtama Abadi