Kapasitas Truk Engkel: Jangan Tertipu! Inilah 4 Perbedaan Kunci Antara Truk Engkel dan Colt Diesel Double (CDD)

Dalam bisnis logistik, konstruksi, maupun distribusi material, salah memilih jenis truk bisa berdampak besar pada biaya operasional dan ROI. Banyak pengusaha hanya melihat harga atau ukuran fisik kendaraan tanpa benar-benar memahami kapasitas truk engkel dibandingkan dengan Colt Diesel Double (CDD). Padahal, kesalahan dalam menilai daya angkut, legalitas GVW, dan konsumsi bahan bakar bisa menyebabkan pemborosan hingga jutaan rupiah per bulan.

Sebagai gambaran, sebelum memutuskan pembelian kendaraan berat, ada baiknya membaca artikel tentang mobil pengangkut barang besar yang menjelaskan 7 faktor wajib diketahui agar keputusan investasi lebih tepat.

Agar Anda tidak tertipu oleh asumsi yang salah, mari kita bahas 4 perbedaan kunci antara Kapasitas Truk Engkel dan CDD secara teknis dan berbasis data.


Perbedaan 1: Jumlah Sumbu dan Roda

Truk Engkel menggunakan 1 sumbu belakang dengan 4 roda (2 di depan dan 2 di belakang), sementara CDD memiliki 2 sumbu belakang dengan 6 roda.

  • Dampak pada Daya Angkut/Tonase:
    • Truk Engkel: Rata-rata mampu membawa beban 2,5 – 3,5 ton.
    • CDD: Dapat mengangkut beban lebih besar, sekitar 4 – 6 ton.
  • Dampak pada Legalitas GVW (Gross Vehicle Weight):
    • Truk Engkel: GVW umumnya 8 ton.
    • CDD: GVW bisa mencapai 10 – 12 ton, tergantung model.
  • Manuver dan Jalur:
    Truk Engkel lebih lincah dan cocok untuk jalan sempit atau area perkotaan, sedangkan CDD lebih diperuntukkan jalur antar kota dengan muatan berat.
  • Biaya Operasional:
    Engkel lebih irit BBM dan perawatan ban karena hanya menggunakan 4 ban utama, sedangkan CDD memerlukan biaya lebih tinggi karena memakai 6 ban.

Perbedaan 2: Kapasitas Truk Engkel vs. CDD dalam Daya Angkut Material

Ketika berbicara soal angkutan material seperti pasir, batu, atau besi beton, kapasitas menjadi faktor utama.

  • Truk Engkel: Kapasitas Truk Engkel Cocok untuk material ringan atau proyek kecil-menengah. Sering digunakan untuk mengirim bata ringan, semen, atau peralatan konstruksi dalam jumlah terbatas.
  • CDD: Mampu mengangkut material curah lebih banyak dalam sekali jalan, sehingga mengurangi frekuensi perjalanan dan menekan biaya logistik.

Dari sisi efisiensi konstruksi, pemilihan Kapasitas Truk Engkel yang tepat bisa mengurangi waktu bongkar muat hingga 20–30%. Misalnya, satu CDD bisa menggantikan dua kali perjalanan engkel dalam proyek besar.


Perbedaan 3: Manuver, Akses Jalan, dan Fleksibilitas Operasional

Perbedaan lain yang sering terabaikan adalah soal fleksibilitas jalan.

  • Truk Engkel: Karena Kapasitas Truk Engkel lebih kecil, ia bisa melewati jalur sempit, area padat penduduk, bahkan perumahan yang memiliki batasan tonase jalan.
  • CDD: Walaupun kapasitas lebih besar, sering kali terbatas pada jalur tertentu dengan kelas jalan yang lebih tinggi. Jika dipaksa masuk ke area sempit, risiko kerusakan jalan atau kecelakaan lebih besar.

Dari sisi bisnis, fleksibilitas ini berarti:

  • Engkel lebih cocok untuk distribusi ke toko bahan bangunan di perkotaan.
  • CDD lebih efisien untuk proyek infrastruktur besar yang membutuhkan volume muatan tinggi.

Perbedaan 4: Biaya Operasional Jangka Panjang

Banyak pengusaha yang terjebak hanya melihat harga beli kendaraan, padahal biaya operasional jangka panjang jauh lebih penting.

  • Konsumsi BBM:
    • Truk Engkel rata-rata 7–9 km/liter.
    • CDD lebih boros, sekitar 5–7 km/liter.
  • Perawatan Ban:
    • Engkel hanya butuh 4 ban utama.
    • CDD butuh 6 ban, sehingga biaya penggantian lebih tinggi ±50%.
  • Pajak dan Asuransi:
    Kendaraan dengan GVW lebih besar tentu memiliki tarif pajak dan premi asuransi yang lebih tinggi.

Jika dihitung untuk operasional 3–5 tahun, selisih biaya antara truk engkel dan CDD bisa mencapai puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, penting sekali menyesuaikan jenis kendaraan dengan kebutuhan aktual bisnis Anda.

Sebagai tambahan referensi, Anda juga dapat mempelajari artikel tentang truk kontainer ukuran 20 feet vs 40 feet yang membahas dampak kapasitas terhadap biaya logistik.


Kesimpulan

Memahami perbedaan antara kapasitas truk engkel dan Colt Diesel Double (CDD) sangat penting sebelum melakukan pembelian atau menambah armada. Perbedaan jumlah sumbu, daya angkut, akses jalan, dan biaya operasional semuanya berdampak langsung pada profit dan ROI.

  • Jika bisnis Anda bergerak di distribusi perkotaan dengan jalur sempit dan muatan menengah, Truk Engkel adalah pilihan efisien.
  • Namun, jika proyek membutuhkan pengiriman material berat dengan volume besar, CDD lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah memilih Kapasitas Truk Engkel yang sesuai dengan kebutuhan operasional nyata, bukan hanya tergiur kapasitas besar atau harga murah.

Dan jangan lupa, untuk perhitungan investasi kendaraan yang lebih matang, Anda bisa membaca panduan tentang harga truk angkut barang dan cara menghitung ROI agar tidak salah langkah dalam menentukan pilihan.

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Mulia Berkahtama Abadi